1. Program
Menjaga Mutu Internal (Internal Quality Assurance)
Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu internal adalah
bentuk kedudukan organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan Program Menjaga
Mutu berada di dalam institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Untuk
ini di dalam institusi pelayanan kesehatan tersebut dibentuklah suatu
organisasi secara khusus diserahkan tanggung jawab akan menyelenggarakan
Program Menjaga Mutu
· Macam-macam
Program Menjaga Mutu Internal
Jika ditinjau dari peranan para pelaksananya, secara umum
dapat dibedakan atas dua macam:
- Para pelaksana Program Menjaga Mutu adalah para ahli yang tidak terlibat dalam pelayanan kesehatan (expert group) yang secara khusus diberikan wewenang dan tanggung jawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu.
- Para pelaksana Program Menjaga Mutu adalah mereka yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan (team based), jadi semacam Gugus Kendali Mutu, sebagaimana yang banyak dibentuk di dunia industri. Dari dua bentuk organisasi yang dapat dibentuk ini, yang dinilai paling baik adalah bentuk yang kedua, karena sesungguhnya yang paling bertanggung jawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu seyogyanya bukan orang lain melainkan adalah mereka yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan itu sendiri.
2.Program Menjaga
Mutu Eksternal(Eksternal Quality Assurance)
Pada
bentuk ini kedudukan organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan program
menjaga mutu berada diluar institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Untuk ini, biasanya untuk suatu wilayah kerja tertentu dan/atau untuk
kepentingan tertentu, dibentuklah suatu organisasi, diluar institusi yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, yang diserahkan tanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, yang diserahkan tanggung jawab
menyelenggarakan program menjaga mutu, misalnya suatu badan penyelenggara
program asuransi kesehatan, yang untuk kepentingan programnya, membentuk suatu
unit program menjaga mutu, guna memantau, menilai serta mengajukan saran-saran
perbaikan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh berbagai institusi
pelayanan kesehatan yang tergabung dalam program yang dikembangkannya.
Pada
program menjaga mutu eksternal seolah-olah ada campur tangan pihak luar untuk
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh suatu institusi pelayanan
kesehatan, yang biasanya sulit diterima.
· Menetapkan
Masalah Mutu
Masalah adalah sesuatu hal yang tidak sesuai dengan harapan. Dengan demikian,
masalah mutu layanan kesehatan adalah kesenjangan yang terjadi antara harapan
dengan kenyataan dari berbagai dimensi mutu layanan kesehatan termasuk kepuasan
pasien, kepuasan petugas kesehatan, dan kepatuhan petugas kesehatan dalam
menggunakan standar layanan kesehatan sewaktu memberikan layanan kesehatan
kepada pasien. Masalah mutu layanan kesehatan dapat dikenali dengan berbagai
cara antara lain :
- Melalui pengamatan langsung terhadap petugas kesehatan yang sedang melakukan layanan kesehatan.
- Melalui wawancara terhadap pasien dan keluarganya, masyarakat, serta petugas kesehatan.
- Dengan mendengar keluahan pasien dan keluarganya, masyarakat, serta petugas kesehatan.
- Dengan membaca serta memeriksa catatan dan laporan serta rekam medik.
Inventarisasi masalah mutu layanan kesehatan dasar akan
dilakukan oleh kelompok. Jaminan mutu layanan kesehatan melalui curah pendapat
atau teknik kelompok nominal. Setiap anggota kelompok diminta mengemukakan
sebanyak mungkin masalah mutu layanan kesehatan. Setelah terkumpul, masalah
mutu tersebut harus diseleksi untuk membedakan mana yang benar-benar masalah
mutu atau bukan. Seleksi dilakukan melalui klarifikasi dan konfirmasi terhadap
masalah yang terkumpul.
Klarifikasi di sini
ditujukan untuk menghilangkan atau memperjelas masalah yang belum atau tidak
jelas dan untuk menghindari terjadinya masalah mutu layanan kesehatan yang
tumpang tindih. Konfirmasi maksudnya adalah terdapatnya dukungan data
untuk setiap masalah yang telah diklarifikasikan sebagai bukti bahwa masalah
mutu layanan kesehatan memang ada. Setelah dilakukan klarifikasi dan
konfirmasi, maka yang bukan masalah mutu akan disingkirkan, sementara masalah
mutu yang tersisa akan ditentukan prioritasnya. Masalah mutu yang baik dapat
digunakan sebagai bahan ajar untuk mencari pengalaman dalam memecahkan masalah
mutu layanan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar